Sampelkopi bubuk diambil dari masing - masing umur tanaman lalu tepatkan pada buku munsell color yang memiliki warna sama dengan sampel kopi bubuk tersebut. Kemudian angka yang tertera pada munsell color yang berupa spectrum warna 3 variabel, yaitu (1) Hue, (2) Value, dan (3) Chroma. d. pH Analisa pH dilakukan dengan KopiBiji VS Kopi Bubuk. Kopi biji menawarkan kesegaran, kompleksitas, dan juga kualitas kopi yang terjaga. Kopi bubuk juga hadir dengan kemudahaan, kesederhanaan dan juga lebih praktis. Kopi biji maupun kopi bubuk, keduanya sama-sama dapat dinikmati dan memiliki penggemarnya masing-masing. Apapun jenis kopi yng anda pilih, jangan sampai dapat Kopibubuk mengandung lebih banyak kafein daripada kopi instan. Hal ini dipengaruhi oleh kemurnian kopi bubuk yang dapat membuat rasa dan aroma kopi bubuk terasa lebih kuat. Sedangkan, kopi instan tidak mengandung banyak kafein karena berbagai macam proses yang telah dilalui oleh kopi tersebut. Sehingga, kamu akan sering menemukan tambahan gula Kegiatanpengemasan pada kopi bubuk Banyuatis memiliki beragam jenis. Pusaka Bali Persada menerima bahan baku kopi sebanyak 2 truk dengan jumlah total 306 kwintal yang mana setiap truk masing-masing memuat 153 kwintal dengan jumlah karung sebanyak 170 karung dan setiap karung memiliki berat 90 kg. Supplier Sebuahrestoran, memiliki bubuk kopi sebanyak 5,8 kg dan gula sebanyak 4 kg. Setiap gelas kopi memerlukan 5 gr kopi dan 3 gr gula. Berapakah sisa gula jika bubuk kopi masih tersisa 15%? A. 4.930 gr B. 2.958 gr C. 1.042 gr D. 3.058 gr E. 3.864 gr 1 Lihat jawaban Iklan perhatikan gambar berikut luas daerah yang diarsir adalah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dalam melakukan pengayakan dalam menghasilkan produk bubuk kopi yang lebih halus dan juga proses pengayakan yang lebih efektif. Penelitian ini adalah modifikasi alat yang bertujuan untuk melihat berapa kapasitas kerja alat pada saat pengujian. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian dengan melakukan uji coba perbandingan antara pengayak menggunakan mesin dan Arduino nano. Teknik analisis data dilakukan secara kauntitaif dengan statistik deksriptif. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengsortasi bubuk kopi. Proses pengujian alat menggunakan masing-masing 300 gram bubuk kopi dengan durasi 5, 10, dan 15 menit yang dilakukan sebanyak 3 kali uji hasil perbandingan dengan durasi waktu 5 menit, pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 245, 3 dan arduino nano sebesar 127,3 gram, durasi 10 menit pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 259,6 gram dan arduino nano sebesar 137,7 gram, dan durasi 15 menit pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 266,6 gram dan arduino sebesar 156,3 gram. Sehingga pengayakan bubuk kopi silinder, lebih efektif jika dibandingkan dengan pengayakan sebelumnya dengan menggunakan arduino nano. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 7 Nomor 2 Agustus 2021 217-224 ISSN 2476-8995 Print ISSN 2614-7858 Online Tersedia online OJS pada DOI Modifikasi Alat Pengayak Bubuk Kopi Coffea Sp. Tipe Silinder Modification Of The Cylinder Type Coffee Powder Coffea sp. Sieving Tool Yahyatul Nur, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Email yahyatulnur Jamaluddin, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Email mamal_ptm Lahming, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Email lahmingmaja Muhammad Rais, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Email raismisi Kadirman, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar. Abstrak Penelitian ini adalah rekayasa dan kinerja alat yang bertujuan untuk mengetahui proses modifikasi alat pengayak bubuk kopi tipe silinder, serta perbandingan efektifitas dan efisiensi kerja mesin pengayak bubuk kopi yang telah dirancang dengan rancangan sebelumnya. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian dengan melakukan uji coba perbandingan antara pengayak menggunakan mesin dan arduino nano. Teknik analisis data dilakukan secara kauntitaif dengan statistic deksriptif. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengsortasi bubuk kopi. Proses pengujian alat menggunakan masing-masing 300 gram bubuk kopi dengan durasi 5, 10, dan 15 menit yang dilakukan sebanyak 3 kali uji coba. Berdasarkan hasil perancangan alat pengayak bubuk kopi tipe silinder melalui beberapa mekanisme diantaranya pembuatan rangka, ayakan serta pemasangan motor listrik sedangkan hasil perbandingan dengan durasi waktu 5 menit, pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 245,3 dan arduino nano sebesar 127,3 gram, durasi 10 menit pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 259,6 gram dan arduino nano sebesar 137,7 gram, dan durasi 15 menit pengayak bubuk kopi menggunakan mesin menghasilkan rata-rata 266,6 gram dan arduino sebesar 156,3 gram. Sehingga pengayakan bubuk kopi tipe silinder lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pengayakan sebelumnya dengan menggunakan arduino nano. Kata kunci Modifikasi, Pengayak, Tipe Silinder, Bubuk Kopi Abstract This research is the engineering and performance of the tool which aims to determine the modification process of the cylinder type coffee powder sieving device, as well as the comparison of the effectiveness and efficiency of the coffee powder sieving machine that has been designed with the previous design. The research data were obtained from the test results by conducting a comparative test between sieving machines and arduino nano. The data analysis technique was carried out in a quantitative manner with descriptive statistics. The working principle of this tool is sorting coffee grounds. The process of testing the tool used 300 grams of coffee powder each with a duration of 5, 10, and 15 minutes which was carried out 3 times in the trials. Based on the results of the design of a cylindrical type of coffee powder sieving device through several mechanisms including making a frame, sieving and installing an electric motor, the comparison results with a duration of 5 minutes, the coffee powder sieving machine using a machine produces an average of and Arduino nano of Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 grams. The duration of 10 minutes of sieving coffee powder using a machine produces an average of grams and an arduino nano of grams, and the duration of 15 minutes of sieving coffee powder using a machine produces an average of grams and an Arduino of grams. So that the cylindrical type of coffee powder sifting is more effective and efficient than the previous sieving using arduino nano. Keywords Modification, Sieving, cylinder type, and Coffe Powder Pendahuluan Penerapan teknologi pada bidang pertanian akan memudahkan petani dalam melakukan perkerjaannya. Samping itu dengan adanya sentuhan teknologi pada bidang pertanian maka proses-preses pekerjaan akan semakin mudah dan efektif. Menurut Karo 2009 salah satu yang membutuhkan penerapan teknologi pada bidang pertanian adalah pengolahan pasca panen, dimana pengolahan pasca panen merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk pertanian yang dihasilkan. Produk pertanian yang patut pikirkan tentang penerapan teknologi pada proses pengolahan pasca panen adalah kopi. Kopi merupakan produk unggulan Sulawesi Selatan selain kakao yang sudah diekspor ke negara-negara luar, salah satu faktor penting yang menyebabkan produk tersebut terkenal karena kualitas dari produknya Rahardjo, 2012. Produk yang berkualitas tidak terlepas dari proses yang berkualitas pula. Mayoritas dari produsen pengolahan dari produk tersebut adalah perusahaan-perusahaan besar, baik lokal maupun asing. Petani atau masyarakat dalam hal ini hanya berperan sebagai penyedia bahan baku mentah. Sehingga optimalisasi dari pengolahan hasil produk di masyarakat tidak berjalan dengan maksimal. Salah satu langka yang tepat dilakukan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pengolahan produk tersebut secara sederhana untuk skala menengah ke bawah atau rumah tangga guna meningkatkan pendapatan masyarakat Najiyati & Danarti, 2004. Pengolahan produk tersebut tidak terlepas dari salah satu proses yaitu pengayakan guna menghasilkan produk yang memiliki tingkat kehalusan yang tinggi dalam membuat kopi bubuk. Secara tradisional, dimasyarakat pada umumnya, dalam mengayak produk yang berbentuk tepung masih menggunakan ayakan tradisional berbentuk bulat dengan berbagai macam ukuran Ridwansyah, 2003. Penggunaan alat pengayak tersebut masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dalam menggerakkannya, salah satu kekurangannya yaitu selain tidak teralu efektif juga tidak terlalu produktif dalam menghasilkan kualitas tepung hasil ayakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna menanggulangi kelemahan tersebut adalah dengan melakukan rekayasa dengan merancang alat yang mampu memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan pengayakan. Pada penelitian ini akan dirancang alat pengayak bubuk kopi tipe silinder dalam menghasilkan produk bubuk kopi yang lebih halus dan juga proses pengayakan yang lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses modifikasi alat pengayak bubuk kopi tipe silinder, serta menganilisa perbandingan efektifitas dan efisiensi kerja mesin pengayak bubuk kopi tipe silinder yang telah dirancang dengan rancangan sebelumnya Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini penelitian rekayasa dan uji coba. Pada penelitian ini dilakukan, penelitian kinerja dari alat untuk mengetahui berapa kapasitas kerja alat pada saat pengujian. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam perancangan alat pengayak bubuk kopi yaitu bor listrik, kunci pas, timbangan digital, stopwatch, meteran, mesin gurinda, tang, dan las listrik sedangkan bahannya adalah bubuk kopi, saringan 60 mesh, plat eser tebal 1 mm, puli fulley diameter 100 dan 75 mm, sabuk v-belt, bantalan pillow block, motor penggerak listrik 1330 rpm, besi holo 40 x 40 x 6000 mm, elektroda las diameter mm, besi bulat padat, dan cat. Prosedur Rancang Bangun Tahapan pembuatan alat ini adalah sebagai berikut Pembuatan Rangka Alat Proses pembuatan rangka menurut Brennan 1968 diawali dengan proses pengukuran besi holo dengan ukuran dimensi 400 mm x 400 mm sebagai bahan kontruksi alat. Potongan yang dibuat terdiri dari 8 potongan sebanyak 4 potong yaitu 2 potongan untuk panjang rangka dengan ukuran 600 mm dan 2 potongan untuk lebar dengan ukuran 300 mm, Proses selanjutnya yaitu pemotongan tiang rangka dengan ukuran 300 mm sebanyak 4 potongan. Setelah rangka terbentuk dilakukan pemasangan palang penyangga berukuran 10 ml yang berbentuk bulat pada keempat sisi rangka yang telah dibuat. Palang penyangga ini berfungsi sebagai penopan agar rangka tidak mudah goyang saat peroperasi, palang penyangga ini menggunakan ukuran panjang 520 mm x 220 mm dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Sisi samping rangka Pembuatan Dinding Ayakan Tahap selanjutnya yaitu pembuatan dinding, dinding ayakan ini terbuat dari besi plat dengan ketebelan mm, plat yang telah di potong dibuat menjadi beberapa bagian kemudian dilakukan proses pelipatan, setelah itu dilakukan penyambungan potongan Handra et al, 2016 dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Dinding ayakan tampak depan Pembuatan Ayakan Ayakan ini terbuat dari pipa besi yang telah di lubangi sehingga berbentuk menjadi rangka ayakan, pipa yang telah di lubangi mempunyai ukuran yang berdiameter 350 mm panjang 550 mm, kemudian pipa besi yang sudah di berbentuk menjadi rangka ini kemudian di bungkus dengan waremesh sehingga terbentuk seperti Gambar 3. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 Gambar 3. Pembuatan ayakan Pemasangan Komponen Penggerak Motor Listrik Pemasangan motor listrik pada alat tersebut berfungsi sebagai alat penggerak ayakan, motor listrik yang di gunakan yaitu dengan kekuatan 1330 rpm. Uji Coba Produk 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Menentukan objek pengujian yaitu mesin dapat melakukan proses pengayakan dan banyaknya hasil yang telah di ayak 3. Mengoperasikan mesin pengayak kopi. 4. Tahap uji coba dan pengambilan data dilakukan dengan mengamati seluruh kinerja komponen alat yang berfungsi untuk memastikan semua komponen dapat bekerja dengan baik. 5. Pengujian kapasitas kerja alat dihitung dengan memasukkan sampel bubuk kopi sebanyak 300 gram secara kontinyu ke dalam alat pengayak dan mencatat waktu yang diperlukan. Pengujian kapasitas kerja alat ini dilakukan dengan 3 kali ulangan dengan rentang waktu 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif, data yang diperoleh dibandingkan dengan kinerja alat sebelumnya yang kemudian akan menjadi acuan dalam membuat deskripsi mengenai kapasitas kerja dari alat. Hasil dan Pembahasan Hasil Perancangan Alat Alat pengayak bubuk kopi tipe silinder telah dibuat berdasarkan dari desain gambar produk yang telah direncanakan. Adapun hasil alat yang telah dimodifikasi dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Alat pengayak bubuk kopi Hasil uji coba alat pengayak bubuk kopi tipe silinder dengan menggunakan motor listrik dan pengayakan menggunakan arduino nano dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan hasil uji coba alat dapat dilihat dari hasil ayakan menggunakan motor listrik sebanyak 300 gram bubuk kopi yang di ayak selama 5 menit dengan 3 kali uji coba menghasilkan rata-rata 245,3 gram untuk ayakan menggunakan arduino nano menghasilkan rata–rata 127,3 gram sedangkan bubuk kopi yang tidak terayak, menggunakan motor listrik hasil rata-rata 54,6 gram untuk ayakan menggunakan arduino nano sebanyak 173,7 gram Tabel 1. Berdasarkan hasil uji coba alat dapat dilihat dari hasil ayakan menggunakan motor listrik sebanyak 300 gram bubuk kopi yang di ayak selama 10 menit dengan 3 kali uji coba menghasilkan rata-rata 259,6 gram Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 untuk ayakan menggunakan arduino nano menghasilkan rata–rata 137,7 gram sedangkan bubuk kopi yang tidak terayak, menggunakan motor listrik menghasilkan rata-rata 40,3 gram untuk ayakan menggunakan arduino nano sebanyak 162,3 gram Tabel 2. Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa ayakan yang diperoleh berbeda jauh. Hal ini dapat dilihat dari hasil ayakan menggunakan motor listrik sebanyak 300 gram bubuk kopi yang di ayak selama 15 menit dengan 3 kali uji coba menghasilkan rata-rata 266,6 gram untuk ayakan menggunakan arduino nano menghasilkan rata–rata 156,3 gram sedangkan bubuk kopi yang tidak terayak menggunakan motor listrik rata-rata 33,3 Tabel 1. Hasil Uji Coba Mengunakan Motor listrik dan Arduino Nano Waktu 5 Menit Bubuk Kopi Terayak Gram Bubuk Kopi Terayak Gram Bubuk Kopi Tidak Terayak Gram Bubuk Kopi Tidak Terayak Gram Tabel 2. Hasil Uji Coba Mengunakan Motor Listrik dan Arduino Nano 10 Menit Bubuk Kopi Terayak Gram Bubuk Kopi Terayak Gram Bubuk Kopi Tidak Terayak Gram Bubuk Kopi Tidak Terayak Gram Tabel 3. Hasil Uji Coba Mengunakan Motor Listrik dan Arduino Nano 15 Menit Bubuk Kopi Terayak Gram Bubuk Kopi Terayak Gram Bubuk Kopi Tidak Terayak Gram Bubuk Kopi Tidak Terayak Gram Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 gram untuk ayakan menggunakan arduino nano sebnayak 143,7 gram Tabel 3.. Pengayak tipe silinder lebih banyak menghasilkan bubuk kopi disebabkan putaran penganyak di pengaruhi oleh motor listrik sedangkan arduino nano mengandalkan getaran untuk mengayak sehingga agak memakan waktu yang agak lama. Mustahir et al., 2017. Kajian Produk Akhir Dari hasil perbandingan alat pengayak kopi menggunakan motor listrik tipe silinder dan arduino nano dalam waktu percobaan 5 menit, 10 menit dan 15 menit serta pengulangan sebanyak 3 kali menunjukkan pengayak menggunakan motor listrik ayakan tipe silinder lebih efektif dan efisien daripada menggunakan arduino nano dikarena dalam waktu 5, 10, dan 15 menit percobaan motor listrik dengan pengayak tipe silinder lebih cepat mengayak bubuk kopi disebabkan putaran penganyak di pengaruhi oleh motor listrik sedangkan arduino nano mengandalkan getaran untuk mengayak sehingga agak memakan waktu yang lama sehingga hasil ayakan yang diperoleh berbeda jauh, baik bubuk yang terayak dan bubuk kopi yang tidak terayak. Mustahir et al., 2017. Maka percobaan akhir dari penelitian ini adalah terwujudnya alat pengayak kopi tipe silinder yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, khususnya pada pengolahan pasca panen kopi. Keuntungan alat pengayak ini yaitu memudahkan dalam proses pengolahan pasca panen kopi, khususnya pada proses pengayakan bubuk kopi, sehingga yang diharapkan dengan adanya alat modifikasi tersebut memudahkan para petani baik tenaga dan waktu lebih yang efektif dan efisien untuk mengolah sendiri kopi yang dihasilkan dan dapat menambah perekomian petani kopi. Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian perancangan alat pengayak bubuk kopi tipe silinder, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Perancangan alat pengayak bubuk kopi tipe silinder melalui beberapa mekanisme diantaranya pembuatan rangka, ayakan serta pemasangan motor listrik. 2. Pengayakan bubuk kopi tipe silinder, dapat berjalan dengan efektif dikarenakan mempermudah petani dalam proses pengayak bubuk kopi sedangkan dari segi efisiennya waktu yang dibutuhkan untuk mengayak lebih cepat dan lebih halus jika dibandingkan dengan pengayakan sebelumnya dengan menggunakan arduino nano dikarenakan metode pengayakkannya berbeda. Daftar pustaka Brennan. 1968. Elemen-Elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Edisi ke-6, Jakarta Erlangga. Handra, N., David, A., & Randa, J. 2016. Mesin Pengayak Pasir Otomatis dengan Tiga Saringan. Jurnal Teknologi Mesin Institusi Teknologi Padang, VI 1, 1-8. Karo, H. S. A. B. 2009. Analisis Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Mustahir, Patang, & Mappalotteng, A. M. 2017. Penggunaan Alat Pengayak Bubuk Kopi Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Arduino Nano. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 Seminar Nasional. Universitas Negeri Makassar. Najiyati & Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen, Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya. Rahardjo, P. 2012. Kopi Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta, Cetakan I. Penebar Swadaya. Jakarta. Ridwansyah, S. 2003. Pengolahan Kopi. Universitas Sumatra Utara Digital Library, Medan. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 72 2021 217-224 Halaman ini sengaja dikosongkan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Ilmu dan Rekayasa Material, Edisi ke-6BrennanBrennan. 1968. Elemen-Elemen Ilmu dan Rekayasa Material, Edisi ke-6, Jakarta Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera UtaraH S A B KaroKaro, H. S. A. B. 2009. Analisis Usahatani Kopi di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Alat Pengayak Bubuk Kopi Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Arduino NanoPatang MustahirA M MappalottengMustahir, Patang, & Mappalotteng, A. M. 2017. Penggunaan Alat Pengayak Bubuk Kopi Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Arduino Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta, Cetakan I. Penebar SwadayaP RahardjoRahardjo, P. 2012. Kopi Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta, Cetakan I. Penebar Swadaya. Kopi. Universitas Sumatra Utara Digital LibraryS RidwansyahRidwansyah, S. 2003. Pengolahan Kopi. Universitas Sumatra Utara Digital Library, Medan. UNICAMP - 2007 Um restaurante a quilo vende 100 kg de comida por dia, a R$ 15,00 o quilograma. Uma pesquisa de opinião revelou que, a cada real de aumento no preço do quilo, o restaurante deixa de vender o equivalente a 5 kg de comida. Responda às perguntas abaixo, supondo corretas as informações da pesquisa e definindo a receita do restaurante como o valor total pago pelos clientes. a Em que caso a receita do restaurante será maior se o preço subir para R$18,00 / kg ou para R$ 20,00 / kg? b Formule matematicamente a função fx, que fornece a receita do restaurante como função da quantia x, em reais, a ser acrescida ao valor atualmente cobrado pelo quilo da refeição. c Qual deve ser o preço do quilo da comida para que o restaurante tenha a maior receita possível? Jakarta - Kopi bisa diseduh dengan beberapa teknik, termasuk espresso dan kopi tubruk yang populer di dunia. Lalu apa yang membedakan keduanya? Mana yang lebih tinggi kafein dan kalori?Secangkir kecil espresso sering dianggap sebagai kopi yang sebenarnya. Rasanya yang kuat dan cenderung pahit membuat espresso menjadi kopi yang banyak digunakan sebagai dasar olahan kopi ada juga metode penyeduhan lainnya yang sering ditemukan. Salah satunya kopi tubruk. Metode ini merupakan metode penyeduhan yang banyak dilakukan di rumah-rumah secara sederhana. Keduanya memang sama-sama kopi, memiliki rasa pahit yang sama juga kekuatan karakteristik rasa yang sama. Tetapi manakah yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi antara keduanya?Dilansir melalui Reader's Digest 23/3, espresso dan kopi tubruk ternyata memiliki perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Mulai dari cara penyeduhan, kandungan nutrisi, kafein hingga dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori? Foto istockCara PenyeduhanEspresso dan kopi tubruk diseduh dengan cara yang sangat jauh berbeda. Hasil dari penyeduhan keduanya pun juga cukup jauh espresso membutuhkan mesin espresso khusus untuk menghasilkan ekstraksi kopi yang kental. Biasanya, bubuk kopi akan dipadatkan pada penyaringnya terlebih dahulu sebelum diseduh dengan kucuran air panas yang menyeduh kopi melalui sela-sela kecil antara bubuk-bubuk kopi tubruk cenderung akan lebih cair. Cara menyeduh kopi tubruk juga cukup mudah dan sederhana tanpa bantuan alat bisa langsung diletakkan pada cangkir kemudian dituangkan air bersuhu panas. Tunggu beberapa waktu hingga serbuk kopi turun dan mengendap kemudian kopi bisa langsung juga Netizen Bikin Panduan Mudah Racikan Cappuccino, Latte, hingga AmericanoKandungan KafeinnyaEspresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori? Foto istock"Espresso memiliki konsentrasi kafein yang tinggi. Beberapa teguk espresso dapat memberikan dorongan energi secara instan," kata DeFazio selaku ahli umum, 1 cangkir atau 1 shot espresso akan mengandung kafein sebanyak 40-75 miligram. Takaran ini setara dengan 25 - 30 ml espresso yang disajikan dalam sebuah cangkir berukuran pada kopi tubruk konsentrasi kafeinnya lebih rendah mengingat kopi tubruk juga tidak memiliki kekentalan yang sama dengan espresso. Secangkir kopi tubruk berukuran 236 mililiter hanya mengandung 85 - 185 miligram kafein. - Kafein yang terdapat pada kopi, teh dan produk lainnya hampir kita konsumsi setiap harinya. Namun, mengapa bubuk kafein berbahaya? Pada Selasa lalu, Food and Drug Administration FDA, badan kesehatan makanan Amerika, memberikan surat peringatan kepada lima perusahaan yang menjual bubuk kafein, mengatakan bahwa produk mereka menimbulkan “risiko penyakit dan luka kepada para konsumen”.Bubuk kafein dianggap lebih kuat dibanding kafein biasa yang terdapat pada beberapa minuman seperti kopi. Mengapa bubuk kafein berbahaya? Alasannya, karena sangat mudah bagi orang mengonsumsinya dalam jumlah yang bisa mengakibatkan kematian. FDA mengatakan, hanya satu sendok bubuk kafein setara dengan kafein biasa yang terdapat pada 28 gelas kopi. Faktanya, berdasarkan data Centers for Science Public Interest, dua sendok bubuk kafein bisa membunuh orang jumlah kafein pada sendok makan bisa berbeda-beda tergantung produk bubuk kafein itu sendiri. Satu sendok bubuk kafein di beberapa produk mengandung lima gram kafein; sebagai perbandingan, satu gelas kopi mengandung 65 hingga 100 miligram kafein. Artinya, satu sendok bubuk kafein pada produk tersebut setara dengan 50 hingga 75 gelas kopi.“Bubuk kafein sangat pekat,” ujar Henry Spiller, Direktur Central Ohio Poison Center di Nationwide Children's Hospital. Kebanyakan orang terlalu nyaman dengan efek dari minuman berkafein seperti kopi atau soda dan tanpa sadar bahwa yang mereka konsumsi cukup lain dari bubuk kafein adalah para konsumen biasanya tidak punya alat untuk mengukur dosis kafein yang mereka konsumsi. Ukuran yang disarankan dalam menongonsumsi bubuk kafein adalah sekitar 50-200 miligram, atau sekitar 1/16 sendok kafein yang tinggi bisa menyebabkan efek samping serius termasuk menaikkan tekanan darah, detak jantung yang cepat, kejang dan bahkan kematian. Dua orang dewasa – berusia 18 tahun di Ohio dan 24 tahun di Georgia – meninggal pada 2014 akibat overdosis bubuk kafein. Meskipun sangat mungkin overdosis saat mengonsumsi kopi lebih dari 50 gelas, namun biasanya orang-orang akan berhenti minum sebelum mencapai titik itu karena mereka akan mengalami efek tidak menyenangkan seperti mual, muntah-muntah dan detak jantung yang berdetak sangat cepat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

sebuah restoran memiliki bubuk kopi sebanyak